-
HE
IS MY FRIEND , BUT I LOVE HIM -
‘Dia memang sahabatku
, bahkan aku juga mencintainya , tapi haruskah aku mengatakannya , terlebih aku
selalu bersifat buruk kepadanya , bahkan kita sering kali bertengkar karena hal
sepele. Kau tahu karena kau juga sahabatku. Tapi haruskah aku juga berbicara
padamu soal ini siwon-aa?’. //
‘Tidak bisakah kau sedikit saja memandangku. Haeyon-aa’. // ‘ Yah ! kau mendapatkan ku. Dan kau tahu? Aku merindukanmu
Haeyon-aa, sangat.’
BETWEEN OUR LOVE
Mendung masih saja betah menyelimuti langit kota
Seoul. Membuat seorang gadis merasa resah akan penantian. Menanti seseorang
yang tidak kunjung datang , membuatnya merasa bosan. sebuah mobil audi berwarna
putih tiba-tiba berhenti di depan gadis ,itu. Yang langsung membuat gadis itu
memutar bola matanya malas. Dia tahu , bahkan mengenal baik sang pemilik mobil.
Siapa lagi kalau bukan pria menyebalkan yang selalu saja membuat emosi nya
muncul , dan berakhir dengan pertengkaran kecil. Terlihat kaca mobil itu
terbuka, dan memperlihatkan sebuah kepala menyembul keluar jendela mobil.
Terlihat seorang pria menolehkan kepalanya ke arah gadis itu sembari
memperlihatkan cengiran tak berdosa miliknya.
“Untuk apa kau disini ‘’
“Ku rasa kau tahu fungsi dari tempat ini, Cho
Kyuhyun!“ Dengus gadis itu kesal. Siapa pun itu akan menunjukan reaksi yang
sama jika ada seseorang menanyakan hal yang sudah umum di kalangan masyarakat.
“Yah , aku tahu. Tapi kukira kau seperti tidak
menunggu taksi atau busway , kau sedang menunggu seseorang bukan ? , kekasih mu
?’’
“Ck ,Bukan urusan mu.” Jawab gadis itu ketus. Dan
berjalan mendekat ke arah mobil pria menyebalkan di hadapannya. Tangannya
terlihat terayun kedepan. Dan Tuk!! Sebuah jitakan keras sukses mendarat di
kepala Kyuhyun. Jika dipikir-pikir, entah mengapa setiap kali gadis itu bertemu
dengan pria bermarga Cho itu, akan terjadi hal seperti ini, entah itu hanya
perdebatan kecil atau semacamnya.
“ Awh !, kau tidak perlu menjitakku,kau tahu jika
kepalaku ini merupakan asset berharga”
ringis Kyuhyun sembari mengusap-usap kepalanya kesal.
“ Aku tahu
kepala besarmu itu sangat berharga. Tapi kukira akan lebih pantas bagimu jika
kau kehilangan kepala yang merupakan
asset berharga itu!” Ujar gadis itu sakartik. Yang sontak membuat Kyuhyun
mendengus tak suka. Hingga detik kemudian sebuah seringaian licik mencuat dari
bibir tipis Kyuhyun.
“ Aaaa....,
aku tahu. Apa kau sedang menunggu kekasih barumu nona Kim ? “ Goda Kyuhyun
dengan nada sedikit mengejek didalamnya. Mendengar itu sang gadis sontak
mendecak sebal dan menatap Kyuhyun dengan tatapan yang jika di lihat oleh orang
lain akan membuat mereka bergidik ketakutan.
“Yak ( berarti seperti sentakan/bentakan
)!! Cho Kyuhyun lebih baik kau cepat pergi dari sini, sebelum aku menghabisi
nyawamu ‘’ Teriak gadis itu kesal sembari memberikan tatapan membunuh pada pria
di hadapannya. Mendengar itu dengan
segera Kyuhyun menutup kaca mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan
sedang. Meninggalkan gadis itu uring-uringan karena dirinya di luar sana.
•
•
•
Sore hari yang mendung di gantikan dengan malam hari
yang cerah , dengan puluhan bintang yang bergemerlap di atas sana. Membuat
gadis bernama Kim Haeyon, merasa nyaman setelah menanti seseorang yang tidak
kunjung datang dan mendapat teguran keras dari kakaknya yang sangat over
protektif kepadanya , tangan Haeyon bergerak mengutak-atik ponsel yang sedari
di genggamnya dengan perasaan gelisah. Hingga sebuah suara terdengar memanggil
namanya.
“Haeyon-aa ( panggilan akrab )!!“ mata
Haeyon berarih kearah sumber suara .Menatap seseorang yang tengah berlari kecil
kearahnya.
“ Siwon-aa, kau datang?”
“Oo, tapi kenapa kau di sini ? Ini tidak baik untuk
kesehatan mu , ini bahkan terlalu terbuka untuk mu ,kenapa tidak di dalam saja ?’’Dengan malas , Haeyon menduduk
tubuhnya di bangku taman, dan mengalihkan pembicaraan.
“ Mengapa
kau, lama sekali . Aku sudah cukup lama menunggu mu. Tapi kenapa kau tidak
datang ?’’ Ujar Haeyon pura-pura sebal.
“Maafkan aku, ada sedikit masalah tadi dikantor.“
Sesal Siwon.
“Ngomong-ngomong, apa yang ingin kau bicarakan
kepadaku ? “ Tanya Siwon lagi, yang membuat Haeyon sontak mengangkat kepala nya
dan menatap lurus kedepan , menatap sebuah ayunan yang berjengkit kerena
terliup angin. Haeyon tersenyum sekilas , dan menolehkan kepalanya kearah
siwon.
”Dia memang sahabatku , bahkan aku juga mencintainya
, tapi haruskah aku mengatakannya , terlebih aku selalu bersifat buruk
kepadanya , bahkan kita sering kali bertengkar karena hal sepele. Kau tahu
karena kau juga sahabatku. Tapi haruskah aku juga berbicara padamu soal ini
siwon-aa? ‘’terang Haeyon terisak .
Mendengar itu, membuat Siwon membelalakan matanya
tidak percaya. Dirinya memang tahu jika gadis itu tidak bergitu akur dengan
pria yang di maksud. Tapi dirinya tidak menyangka jika gadis yang selalu
membuat jantungnya berdetak dengan kecang mencintai orang lain. Mencintai
seseorang yang masih sahabatnya juga. Ada sebuah dorongan di hati siwon untuk
menenangkan gadis itu , Siwon perlahan beranjak dari kursi nya dan berpindah
duduk di samping gadis itu. Mengusap pelan kepala Haeyon ,mencoba merendam
tangisan Haeyon yang semakin mejadi.
“Aku tahu kau punya masalah , Haeyon-aa , tapi
setidaknya kau tidak memendam perasaan mu sejauh ini , itu hanya akan membuatmu
terluka.”
“Kau benar itu memang sangat menyakitkan , tapi
....’’ ucapan Haeyon perlahan tenggelam disela-sela tangisannya.
”Sudah lah “ujar Siwon menenangkan. Namun di dalam
lubuk hatinya , ada sebuah goresan luka yang sangat dalam baginya, seutas
senyum kecut muncul di bibir Siwon .
‘Tidak bisakah kau
sedikit saja memandangku. Haeyon-aa’
•
•
•
Gemerlap
lampu penerangan jalan menemani setiap langkah sepasang pemuda yang sama-sama
diam. Bergulat dengan perasaan dan pikiran masing-masing. Sesekali sang gadis
menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya yang terasa dingin. Melihat itu sang
pria melepaskan jaketnya dan menyampirkannya dibahu sang gadis.
“Aku sudah bilangkan tadi , disini dingin. Kenapa
kau masih saja memaksaku untuk berbicara di luar” Tegur pria itu masih dengan
padangan lurus kedepan.
“Aku tahu,terima kasih’’jawab gadis itu
singkat, ia tak tahu harus memulai pembicaraan darimana lagi , semua pikriannya
tiba-tiba kosong ,bahkan malam pun juga terasa kosong karena hanya ada beberapa
kendaraan saja yang melintas membelah jalanan kota Seoul.
”Dasar
keras kepala “Cibir pria itu, dan kembali tenggelam dalam keheningan yang
mereka ciptakan beberapa waktu lalu. “Siwon-aa”
Panggilan itu, langsung membuat sang pria menolehkan kepalanya dan berdeham
singkat “ Hn”.
“ Tidak ada , lupakan saja " ujar gadis itu ,
dan kembali terhanyut oleh keheningan malam.
•
•
•
Sinar matahari masih enggan
menampakkan sinarnya yang hangat untuk sekedar menghangatkan para manusia dari
rasa kedinginan. Terlihat sesosok manusia yang tengah asik bergelumul di dengan
alam mimpinya. Menenggelamkan tubuhnya dibawah selimut tebal hingga batas
kepala. Tubuhnya berjengit kedinginan tatkala selimut tebal yang sedari tadi
membungkus tubuhnya hilang entah kemana. Wajahnya menyernyit tak suka saat
tangannya tak kunjung menemukan benda hangat itu. Dengan enggan pria itu
membuka matanya. Mengerjap singkat menyesuaikan pancaran cahaya lampu yang
masuk kedalam retina mata oniyxnya. Mendengus kesal saat menyadari selimut yang
sedari tadi dicarinya kini sudah berada digenggaman seorang wanita yang
diperkirakan lebih tua darinya tiga tahun. Pria itu lagi-lagi mendengus tak
suka tatkala wanita dihadapannya tengah menatapnya sangar.
“
Sejak kapan kau masuk kedalam kamarku” Tanya pria itu sambil menatap wanita
dihadapannya datar.
“Ah, bisa bangun ternyata , kukira kau sama sekali
tidak ingin bangun dari tidurmu. Tidak ingin memelukku eoh?’’ ujar wanita itu
sambil membentangkan kedua lengannya seolah sudah siap menerima pelukan dari
pria dihadapannya.
“ Cih “
Becihan kesal menyeruak dari bibir tipis
pria itu dan beranjak pergi menuju kamar kecil tanpa berniat meladeni
permintaan sang wanita yang masih saja betah membentangkan kedua lengannya.
•
• •
Kyuhyun melangkahkan kakinya malas
menuruni setiap anak tangga yang menjadi peghubung antara lantai satu dengan lantai dua rumahnya. Dengan wajah
kusut ala-ala orang bangun tidur Kyuhyun mendudukan tubuhnya di sebelah Ahra
kakaknya yang tengah sibuk mengolesi roti tawar dengan selai.
“ Kapan kau
sampai “ suara Kyuhyun terdengar sontak membuat Ahra mengehentikan kegiatan
oles mengolesnya dan menoleh kearah Kyuhyun yang kini tengah asik dengan acara
menguap panjangnya.
“ Dua puluh menit yang lalu “ ujar Ahra sambil
menjejalkan roti yang sudah di olesinya dengan selai ke mulut Kyuhyun.
“ Uhuk .. Kau
ingin membunuhku hah !” sentak Kyuhyun tak peduli jika itu adalah kakaknya
sendiri. Dan hal ini sudah menjadi pemandangan biasa di keluarga bermarga Cho
itu, jika di lihat-lihat mereka bukanlah adik kakak yang akur. Tapi begitulah
cara mereka mengakarabkan diri dengan saling mengejek bahkan bertengkar.
Sungguh keluarga yang unik.
” Kurasa itu akan menarik, membunuh adiknya sendiri
dengan sepotong roti. ” gumam Ahra sambil menyeringai licik dan kembali
melanjutkan aktifitas mengolesnya.
“ Cih. Coba saja kalau bisa’’ becih Kyuhyun diiringi
dengan senyuman yang tak kalah liciknya dari sang kakak.
•
•
•
Gumpalan awan hitam menyelimuti kota seoul sore ini
, rintik air hujan perlahan menetes membasahi jalanan kota seoul sedikit demi
sedikit. Membuat tiga sosok manusia yang tengah bercengkrama ria di bawah pohon
maple menghentikan kegiatannya. Dengan sedikit berlari mereka bertiga berusaha melindungi
diri dari guyuran air hujan yang terlihat deras. Mereka adalah Cho Kyuhyun ,
Kim Haeyon , dan Choi Siwon. Tiga sahabat yang selalu meluangkan waktu senggang
mereka untuk bertemu. Entah itu hanya sekedar melepas rasa penat atau mungkin
hanya sekedar bertemu untuk alasan lainnya. Diantara mereka bertiga hanya
Kyuhyun lah yang memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Yang selalu saja
membuat gadis bernama Haeyon itu mengeluarkan cibiran mengejek dan pada
akhirnya timbul sebuah pertengkaran kecil antara Kyuhyun dan Haeyon. Sementara
Siwon pria tampan yang memiliki lesung pipit di pipi kirinya itu, memiliki
sifat yang justru bertolak belakang
dengan sifat Kyuhyun. Siwon
adalah sosok pria yang memiliki pemikiran dewasa diantara kedua temannya, Siwon
lah yang pasti mengambil alih perselisihan dua anak manusia berbeda genre dan
marga itu. Dengan cara membentaknya atau bahkan mengusir salah satu dari mereka
untuk pergi. Sosok yang dewasa. Dan kini Kim Haeyon, gadis berparas cantik
dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi , adalah seorang gadis yang memiliki
kemiripan sifat dengan Kyuhyun. Hanya saja ,dia sosok yang sedikit ceroboh, dan
selalu ingin menang sendiri. Namun dibalik sifat itu Haeyon ternyata tengah
memendam sebuah perasaan yang amat dalam kepada salah satu sahabatnya.
•••
Setelah mendapatkan tempat berteduh mereka bertiga
tampak tenggelam dengan pikiran masing-masing. Mereka tak tahu lagi apa yang
akan mereka bicarakan. Hingga pada akhirnya Kyunyun lah yang memulai untuk
memecah keheningan dari mereka bertiga.
“ Aku akan pergi ke Jepang” Suara baritone Kyuhyun
sontak membuat dua orang yang berada di sebelahnya menolehkan kepalanya
serentak sambil menatap Kyuhyun dengan tatapan bertanya.
“ Kenapa? Mengapa harus Jepang ?” suara Siwon
terdengar seolah meminta penjelasan dari Kyuhyun.
“ Tidak , tidak ada. Hanya saja ada hal yang perlu
ku urus disana. Perusahaan Appa ( ayah ) sedikit
bermasalah, para pemegang saham enggan membagi sahamnya kepada kami’’ terang
Kyuhyun yang langsung membuat Haeyon menundukkan kepalanya. Menahan air matanya
yang mendesak keluar.
“ Pergi saja kalau begitu, mengapa harus melapor
kepada kami. Toh aku tak peduli jika kau tidak ada disini sekalipun’’ ujar
Haeyon setelah menghapus air matanya dan menatap Kyuhyun dengan tatapan bahwa
ia senang jika Kyuhyun tidak ada di hidupnya. Namun jauh dilubuk hatinya Haeyon
tidak ingin membiarkan Kyuhyun pergi dari sisinya, ia ingin Kyuhyun tetap di
sini di Korea bersama dirinya dan juga Siwon.
• • •
Haeyon merebahkan tubuhnya lemas di atas tempat
tidurnya, matanya tampak menatap nanar langit-langit kamarnya. Sekelebat
bayangan menginggapi pikirannya. Mengingat ucapan Kyuhyun sore tadi, entah
mengapa membuat nya tampak gusar.
Sungguh di dalam lubuk hatinya ia tak rela
jika Kyuhyun pergi meninggalkannya. Terlihat cairan bening menetes dari pelupuk
mata Haeyon seiring dengan suara hujan yang semakin deras mengguyur jalanan
kota Seoul. Tak peduli jika mata indahnya akan sembab sekalipun. Di pikirannya
saat ini hanya ada sosok Kyuhyun. Pria yang selalu membuatnya marah sekaligus
membuat jantungnya berdetak seribu kali lebih kencang dari biasanya. Hembusan
nafas berat menguar dari bibir Haeyon, menjambak rambutnya frustasi dan kembali
terhanyut dalam pikirannya yang kalut memikirkan sosok Kyuhyun. Hingga sebuah
suara ketukan pintu membuat Haeyon sontak menghapus air matanya cepat dan
menyisir rambunya asal. Melangkahkan kakinya pelan kearah pintu dan membukakan
pintu untuk sang kakak.
“ Makan malam ?’’ tawar sang kakak
Kim Jong Woon setelah pintu terbuka.
“ Aku tidak lapar’’ tolak Haeyon
halus.
Entah mengapa memikirkan pria itu
membuatnya tidak lapar sedikitpun. Padahal perutnya baru di isi dengan
secangkir moccacino siang tadi. Itu pun sewaktu ia bersama Siwon dan Kyuhyun.
“ Mengapa matamu sembab seperti itu
? Kau menangis Yon’’ selidik Jong Woon. Dan langsung dibalas dengan gelengan
kepala cepat dari Haeyon.
“ Aku hanya kelelahan oppa (
panggilan
kakak dari adik perempuan ) Pekerjaanku sedikit menumpuk tadi dan
berkutat di depan layar monitor selama berjam-jam membuat mataku sedikit
sembab”
Bohong
Haeyon, enggan membuat sang kakak khawatir kepadanya. Yang langsung saja
dipercayai oleh sang kakak.
“
Baiklah, benar kau tidak ingin makan malam ?” tanya Jong Woon memastikan.
Haeyon mengangguk singkat sebagai balasan. Setelah memastikan jika Haeyon
enggan untuk makan malam Jong Woon memutuskan untuk melangkah keluar dari kamar
Haeyon. Dan melangkahkan kakinya turun ke ruang makan yang terletak di lantai
utama rumahnya.
•
•
•
Kyuhyun
terbagun dari tidurnya saat suara seorang pramugari menyapa indera
pendengarannya. Dalam suara itu sang pramugari memberitahukan bahwa pesawat
akan segera mendarat. Dan menginterupsi para penumpang untuk membenarkan posisi
duduk dan mengencangkan sabuk pengaman. Kyuhyun mengerjap singkat dan
rengenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah tidur selama dua jam dalam
posisi duduk. Setelah dirasanya cukup nyaman Kyuhyun menolehkan kepalanya ke arah
jendela pesawat yang mengembun. Mata oniyxnya tak lepas dari arah luar jendela
yang menyuguhkan pemandangan apik Tokyo dari udara.
“
Hah !” Kyuhyun menghela napasnya berat begitu menginjakkan kakinya di pintu
kedatangan bandara. Kedua tangannya tampak penuh dengan koper dan surat-surat
administrasi seperti paspor dan lainnya.
Kyuhyun melangkahkan kakinya pelan diantara ratusan orang yang bejubel
memenuhi bandara. Ia terlihat memfokuskan manik oniyxnya untuk mencari bagian
imigrasi. Setelah menemukan apa yang ia cari, tanpa menunggu lama Kyuhyun ikut
mengantri untuk mengurus kedatangannya ke Jepang. Setelah selesai dengan urusan
imigrasi. Kyuhyun melangkahkan kakinya keluar bandara dan mendapati seorang
pria dengan sebuah papan nama tengah tersenyum kepadanya, dan di belakang pria
itu terlihat sebuah sedan berwarna hitam telah terparkir sempurna dengan pintu
penumpang yang terbuka lebar.
“
Lewat sini, Tuan” ujar pria itu sambil menunjukan jalan kepada Kyuhyun setelah
pria lain mengambil alih barang bawaan Kyuhyun dan memasukannya kedalam bagasi
mobil.
Selama
perjalanan Kyuhyun memilih untuk melanjutkan tidur singkatnya. Hingga sebuah
suara dering telepon kembali mengusik acara tidur singkat Kyuhyun.
Drtt.!
Dengan
enggan Kyuhyun pun membuka matanya dan merogoh saku jas dimana ia menyimpan
ponselnya.
‘Appa’
Menyimak nama yang tertera dalam
layar ponselnya malas.
“
Hn” jawaban ambigu Kyuhyun menjadi awal percakapan kedua manusia berbeda usia
itu. Hembusan napas berat terdengar menguar dari sudut bibir Kyuhyun. Ia
terlihat menegakkan posisi duduknya dan menepuk pelan punggung pria yang
mengemudikan mobilnya.
“
Kita ke perusahaan sekarang” perintah Kyuhyun yang langsung dib alas dengan
anggukan mengerti dari sang supir.
•••
Dilain
tempat , sosok gadis dengan helai hitam sepunggung tampak menelungkupkan
kepalanya malas di atas meja kerja miliknya. Penampilannya tampak berantakan
dengan rambut sedikit acak-acakan dan mata sembab. Berulang kali gadis itu
menghela nafas dan menelungkupkan kepalanya lagi di atas meja. Wajah cantiknya terlihat frustasi
setelah mendengar kabar jika pria yang di cintainya sudah pergi ke Jepang untuk
beberapa waktu mendatang. Hingga sebuah suara ketukan pintu membuat gadis itu
mendongakkan kepalanya cepat dan menatap pintu yang sedikit demi sedikit mulai
terbuka menampakkan sosok pria dengan penampilan casual berjalan masuk ke dalam
ruangan. Sosok itu adalah Choi Siwon salah seorang pria yang memiliki sandangan
sebagai Sahabat dari gadis bernama Haeyon
selain Cho Kyuhyun.
“
Lihat mukamu itu, sembab seperti tersengat lebah” ejek Siwon setelah ia
mendudukan tubuhnya di atas sofa empuk yang berada di tengah-tengah ruang kerja
Haeyon. Dan hanya dibalas dengan lirikan malas dari Haeyon.
“
Susul dia , jangan biarkan perasaanmu melukaimu” ujar Siwon selanjutnya. Sontak
membuat Haeyon kembali mengangkat kepalanya cepat dan menatap Siwon bertanya.
“
Kejar Kyuhyun, nyatakan cintamu kepadanya sebelum semua nya terlambat” ujar
Siwon lagi. Mata Siwon tampak menatap tajam sosok Haeyon yang masih setengah
sadar dengan ucapan Siwon. Dan detik kemudian Haeyon melotot tajam sambil
membalas tatapan Siwon.
“
Kau gila! Yang benar saja mengejarnya ke Jepang? Memang apa hakku untuk
menyusulnya kesana” ujar Haeyon menolak perintah Siwon. Tapi jauh didalam lubuk
hatinya ia ingin menyusul kepergian Kyuhyun dan menyatakan perasaannya di sana.
Tapi semua harus ia pendam dalam-dalam demi kata persahabatan yang mereka jalin
selama ini. Cukup bagi Haeyon memendam perasaannya sendiri dibandingkan
mengutarakan perasaannya yang bisa saja membuat persahabatan mereka hancur
karena keegoisannya.
“
Kau berhak menyusulnya, Kau sahabatnya sama seperti ku” tegas Siwon.
“
Aku hanya sahabatnya, dan kau juga hanya sahabatnya Siwon-aa” terang Haeyon
membela diri.
“ Terserah
apa katamu, kau memang keras kepala” ujar Siwon pada akhirnya. Ia lebih baik
diam dari pada meneruskan perdebatan yang menurutnya tidak akan usai walau
sampai kapanpun jika mengenai sosok yang dimaksud.
Keheningan
kembali mengudara saat Siwon memilih untuk diam, sedangkan Haeyon memilih untuk
berkutat dengan pikirannya yang sedikit kacau karena pria sialan itu. Hingga
detik selanjutnya suara gebrakan meja membuat Siwon langsung melayangkan
pandangan heran kearah Haeyon yang tengah berbenah membereskan pekerjaannya
yang terbengkalai beberapa waktu yang lalu. Kali ini apa yang akan dilakukan
Haeyon? Hanya dengan hitungan detik wajah Haeyon yang terlihat murung kini
terlihat sumringah. Siwon mengerutkan dahinya heran melihat tingkah gadis
dihadapannya.
“
Siwon-aa” suara Haeyon terdengar hampir seperti bisikan, yang semakin membuat
Siwon mengerutkan dahinya heran.
“
Hn” jawaban ambigu itu terdengar menguar dari mulut Siwon.
“
Aku akan pergi” putus Haeyon pada akhirnya. Ia memilih untuk pergi ke Tokyo menyusul
Kyuhyun. Entah apa yang membuat Haeyon berubah pikiran sehingga ia membulatkan
tekat untuk menyusul Kyuhyun. Siwon terlihat tersenyum kaku saat mendengar
pernyataan Haeyon untuk menyusul Kyuhyun ke Jepang.
“
Bagus” jawab Siwon singkat. Ia sudah tak tau lagi apa yang akan ia katakan
kepada gadis di hadapannya itu. Selain kata ‘bagus’. Jujur hatinya terasa perih
saat ia memaksa Haeyon untuk menyusul kepergian Kyuhyun ke Jepang. Namun mau
bagaimana lagi ia hanya tidak cukup memiliki keberanian untuk menyatakan
perasaannya yang sebenarnya kepada Haeyon. Hanya berniat tak ingin membuat
gadis yang dicintainya membencinya. Itu saja.
“
Tapi kau ikut dengan ku” ujar Haeyon selanjutnya. Dan itu sontak saja membuat
Siwon menatap Haeyon kaget.
“
Tidak! Kau berangkat saja sendiri” tolak Siwon
“
Ck! Ayolah” rengek Haeyon, membujuk Siwon agar ikut dengannya ke Jepang.
“
Tidak!”
“
Kau menyebalkan !” dengus Haeyon sebelum melangkah keluar ruangan. Siwon yang
melihat tingkah Haeyon hanya menghela nafas panjang sambil memijit keningnya
lelah.
•
•
•
Kyuhyun
memijit dahinya lelah, setelah mendapat sebuah laporan jika saham perusahaannya
menurun. Wajahnya tampak frustasi dengan kantong mata pekat yang melingkar di
pelupuk mata oniyxnya.hembusan nafas berat pun berulang kali menguar dari
mulutnya. Kemeja yang pada mulanya tampak rapi kini telah berubah menjadi kusut
dengan lengan yang tergulung. Kyuhyun terlihat mengedarkan pandangannya ke
seluruh penjuru ruangan dan menemukan sebuah figura yang menampakkan tiga sosok
manusia yang tengah tersenyum kearah kamera. Tangan kyuhyun terlihat terangkat
meraih figura itu. Bias senyum tampak terbit dari wajah Kyuhyun saat matanya
menangkap wajah seorang gadis yang memposisikan dirinya di tengah-tengah foto.
Lebih tepatnya diantara dirinya dengan Siwon, pria yang mengenakan kemeja
kotak-kotak di sisi kanan. Hingga suara dering telepon membuat Kyuhyun dengan
enggan meletakkan kembali figura itu di atas meja kerjanya.
“
Ada apa ?” tanya Kyuhyun sesaat setelah ia mengangkat panggilan telepon dari
sekretarisnya. Mata Kyuhyun terlihat terpejam sekilas saat indera
pendengarannya menimak setiap kata yang di ucapkan oleh sang sekretaris.
Hembusan nafas berat kembali terdengar. Mengusap kembali wajahnya frustasi dan
menutup panggilan cepat saat pintu ruangannya di ketuk pelan.
Sosok
paruh baya dengan kacamata yang bertengger pas di antara hidung mancungnya
melangkahkan kakinya mendekat ke arah Kyuhyun. Raut muka sosok itu pun juga
memperlihatkan wajah frustasi yang teramat. Kyuhyun terlihat menatap pria paruh
baya itu dengan tatapan sayu. Seolah ikut merasakan ambang kehancuran
perusahaan property milik sang ayah.
“
Maaf “
“
Ini bukan salah mu, Cho! Semua tidak akan berakhir seperti ini jika saja Park
Il tae tidak bermain gelap di perusahaan kita, sebisa mungkin aku akan
mengenbalikan semua kepercayaan pemegang saham kepada kita” ujar sang ayah
bersikukuh sambil membalas tatapan sayu dari Kyuhyun.
“
Tidak ! Appa. Sebisa mungkin aku akan memecahkan masalah ini, kau tetaplah
fokus dalam pekerjaan mu” janji Kyuhyun menenangkan yang langsung mendapat
senyuman hangat dari sang ayah.
“
Aku percaya pada mu , nak” ujar Cho Hwankyung pada akhirnya sebelum keluar dari
ruangan Kyuhyun.
•••
Setelah
satu bulan lamanya Kyuhyun berhasil memecahkan permasalahan yang tengah melanda
perusahaan ayahnya. Dengan segala usaha keras Kyuhyun pada akhirnya para
pemegang saham kembali mempercayakan saham mereka kepada perusahaan. Tepuk
tangan riuh dari para pegawai terdengar menggema di aula utama Cho property
management. Memberikan tepuk tangan bangga kepada direktur muda perusahaan.
Kyuhyun
menghela nafasnya lega saat usahanya selama ini telah berhasil. Perusahaan yang
sebelumnya berada di ambang kehancuran kini telah pulih.
“
Terima kasih banyak” Hwankyung menepuk pelan bahu Kyuhyun sambil memberikan tatapan bangganya.
“
Ini semua juga karena kerja kerasmu , appa” ujar Kyuhyun tersenyum senang.
•
•
•
Haeyon
memutuskan untuk pergi menyusul Kyuhyun ke Jepang setelah satu bulan lamanya ia
menjalani hidupnya dengan sedikit berantakan. Wajah
yang selama kurang lebih satu bulan kusut itu kini kembali terlihat cerah. Saat
hari yang di tunggunya telah datang. Hari dimana ia akan pergi ke Jepang.
Menyusul sang pujaan hati.
•••
Sosok berambut hitam sepunggung itu terus
berjalan sambil menggeret koper besarnya di tengah ribuan orang bejubel di
bandara internasional Tokyo. Tangan gadi itu terlihat penuh dengan surat
imigrasi. Matanya menelisik jauh menembus lautan manusia mencari ruang
imigrasi. Setelah menemukan tempat yang dimaksud sosok itu melangkahkan kakinya
mantap dan ikut mengantri untuk mengurus kedatangan. Setelah selesai dengan
bagian imigrasi Haeyon melangkahkan kakinya keluar bandara. Tak henti-hentinya
wajah Haeyon membiaskan senyuman senang. Hembusan nafas lega terdengar menguar
dari mulut Haeyon. Dengan cepat Haeyon melambaikan tangannya ke taksi yang
lewat di hadapannya. Setelah memastikan taksi itu berhenti Haeyon langsung
masuk kedalam taksi dan mendudukan dirinya di kursi penumpang. Setelah
meletakkan barang bawaannya kedalam bagasi.
“
Tolong, Cho property managemen” ujar Haeyon pada supir taksi. Tentunya dengan
bahasa Jepang.
Setelah
menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Haeyon akhirnya sampai di depan
sebuah gedung berlantai 15 yang terletak di pusat kota Tokyo. Setelah
menurunkan barang bawaannya dan membayar ongkos taksi, Haeyon bergegas
melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung dan berjalan menuju meja resepsionis.
“
Permisi” sapa Haeyon ramah
“
Ya. Ada yang dapat kami bantu , nona ?” Jawab sang resepsionis tak kalah ramah.
“
Emm..., dimana ruangan Cho Kyuhyun” tanya Haeyon to the point, yang langsung
mendapat respon canggung dari sang resepsionis.
“
Maaf, apakah anda sudah membuat janji ?”
“
Haruskah aku membuat janji untuk bertemu ?”
“
Tentu saja nona, direktur kami tidak bisa menerima sembarang orang. Yang tidak
memiliki kepentingan”
“
Yah. Walau itu sahabatnya sekalipun?” tanya Haeyon, yang sontak membuat sang
resepsionis langsung mengangkat telepon dan menekan angka satu pada tombol
telepon. Setelah menunggu beberapa menit, seorang pria dengan jas biru navy
terlihat berjalan menghampiri meja resepsionis dimana Haeyon berada. Mata pria
itu membola seketika saat menangkap siluet Haeyon yang berdiri membelakanginya.
Dengan langkah cepat pria itu menghampiri posisi Haeyon. Dan menepuk pundaknya
pelan.
“
Apa yang kau lalukan disini, nona Kim?” suara baritone Kyuhyun menyapa indera
pendengaran Haeyon. Yang sontak saja membuat Haeyon membalikan badannya dan
menatap Kyuhyun dari atas hingga bawah.
“
Tidak ada, hanya bermain” jawab Haeyon sekenanya. Di iringi dengan cengiran tak
berdosa.
“
Bermain di perusahaan orang lain maksudmu ?” cibir Kyuhyun sambil melenggang
pergi keluar gedung. Yang langsung diikuti oleh Haeyon di belakangnya.
“
Dan orang lain itu adalah sahabat ku “ gumam Haeyon.
Setelah
menemukan tempat yang pas untuk mengobrol. Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke
sosok barbar di hadapannya.
“
Apa ?” tanya Kyuhyun.
“
Hm... tidak ada hanya merindukan mu Cho “ jawab Haeyon di selingi dengan
gelengan singkat.
“
Ck!” decak Kyuhyun
“
Emm.. Cho? Sepertinya aku menyukai seseorang ?” aku Haeyon tersipu malu.
Kyuhyun yang mendengar itu sontak menatap gadis di hadapannya kaget.
“
Uoo... nona Kim bisa jatuh cinta ternyata’’ goda Kyuhyun setelah sebelumnya
mengubah raut wajahnya yang terlihat kaget menjadi biasa saja.
“
Yah! Kau tahu aku menyukai seseorang yang selama ini ku benci. Dan orang itu
adalah sosok yang selalu mengisi hari-hari ku” terang Haeyon.
“
Benarkah?” tanya Kyuhyun memastikan.
“
Hm, kau pun juga mengenalnya Cho. Sangat baik melebihi diriku” ujar Haeyon lagi
“
Dan jika kau tahu? Orang itu adalah kau Cho. Orang yang ku benci sekaligus
orang yang ku sayangi. Mungkin ini terlalu mengagetkan bagimu. Tapi aku tidak
bisa menahan perasaanku lebih lama lagi. Silahkan kau membenciku. Tapi sungguh
aku menyukaimu” pengakuan Haeyon tadi sontak saja membuat Kyuhyun terbelalak
kaget. Jujur hatinya merasa senang saat mendengar pengakuan dari gadis di
hadapannya itu.
“
Haeyon-aa” panggil Kyuhyun
“
Hm”
“
Maafkan aku”
“
Maafkan aku, karena aku juga menyukaimu” aku Kyuhyun pada akhirnya. Sontak saja
membuat senyum Haeyon mengembang seketika.
“
Dan aku mendapatkanmu?” tanya Haeyon
“Yah!
Kau mendapatkanku. Dan kau tahu? Aku merindukanmu Haeyon-aa” ujar Kyuhyun, sebelum akhirnya berhambur
memeluk tubuh ramping Haeyon.
***
TAMAT ***